MINGGU KE 1
I. TINJAUAN SEKILAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Sistem Informasi & Organisasi Bisnis
Dalam
kehidupan kita sehari-hari, informasi menjadi suatu hal yang penting. Dengan
informasi kita dapat mengetahui apa saja yang terjadi di dunia baik di dalam
negeri maupun di luar negeri. Informasi juga dapat membantu dalam mengambil
keputusan. Suatu perusahaan besar tidak akan mengambil keputusan semudah
membalikkan telapak tangan tanpa adanya informasi, karena meskipun kecil
informasi yang mereka dapatkan akan menjadi penentu bagi kemajuan perusahaan
tersebut.
Informasi
dapat berupa data atau system. Suatu system informasi dibagi menjadi lima
fungsi utama, yaitu pengumpulan data, pengolahan data, manajemen data, pengendalian
dan pengamanan data, serta pengadaan informasi. Masing-masing fungsi tersebut
saling berkaitan satu sama lain.
Keterkaitan
system informasi dalam organisasi bisnis sangatlah erat. Dalam bisnis,
teknologi informasi mempunyai dampak terhadap semua system informasi akuntansi.
Dalam meningkatkan system informasi, suatu perusahaan menginstalasikan computer
menggunakan model-model untuk mengambil sebuah keputusan dan mempelajari
kebutuhan informasi.
Akuntan
berperan sebagai perancang sekaligus pemakai(user) dalam sistem informasi
akuntansi. Mereka terlibat langsung dalam penetapan persyaratan untuk
informasi. Mereka diharuskan mempelajari seperangkat pengetahuan umum tentang
informasi.
Siklus – Siklus Pemrosesan Transaksi
Siklus
informasi akuntansi dapat meliputi aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan
perusahaan, diantaranya adalah siklus pendapatan , siklus pengeluaran , siklus
produksi dan siklus keuangan. Serta siklus pelaporan keuangan yang memperoleh
data akuntansi dan siklus lain untuk menghasilkan laporan sesuai
prinsip-prinsip akuntansi umum. Siklus-siklus tersebut sangat erat kaitannya
terhadap hasil akhir yaitu berupa laporan keuangan perusahaan.
Akuntansi & Teknologi Informasi
Teknologi
informasi berdampak signifikan terhadap system informasi akuntansi pada suatu
perusahaan. Diantara lainnya adalah pada pemrosesan data yang mengalami
perubahan dari manual ke system computer. Proses ini sangat mempengaruhi proses
audit, karena audit memerlukan laporan keuangan sebagai objeknya. Dengan
begitu, audit juga mengalami kemajuan dalam hal teknologi informasi. Karena jika
mereka tidak mengalami kemajuan, akan berdampak tidak baik dengan klien
perusahaan yang terbiasa dengan kemudahan-kemudahan yang ada.
Akuntan & Pengembangan
Perkembangan
system informasi sangat berpengaruh pada akuntan atau pelaku (user) akuntansi,
yang sebelumnya mereka terbiasa dengan mencatat buku besar di kertas(buku),
saat ini mereka dituntut untuk dapat mencatat, mengolah data dan menyimpannya
dalam computer. Namun pada dasarnya, hal demikian tidak memerlukan waktu yang
banyak untuk akuntan menguasainya.
Teknik
akuntansi merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis, merancang
danmendokumentasikan system yang berkaitan. Akuntan juga bisa membuat system
akuntansi baik untuk kebutuhan perusahaan ataupun untuk akuntan sendiri selaku
konsultan.
1.1 SISTEM INFORMASI DAN ORGANISASI
BISNIS
Dimana
suatu organisasi merupakan sekumpulan unit pengambilan keputusan untuk mengejar
suatu tujuan.Secara konseptual,proses pengalokasian sumber daya merupakan
sarana bagi sistem organisasi untuk mencapai tujuab organisasi.Pemgguna
informasi akuntansi dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar: yaitu
eksternal dimana mencakup pemegang saham,investor,kreditor,agen,danmasyarakat
luas dan sebagainya,pengguna eksternal juga menerima dan memanfaatkan berbagai
output dari sistem informasi akuntansi.Pengguna internal terdiri dari para
menejer.Kebutuhan para menejer tergantung pada level mereka didalam organisasi
atau pada fungsi tertentu yang mereka jalankan.Dimana ada suatu diagram yang
menekankan bahwa ada perbedaan kebutuhan informasi dan tuntutan akan informasi
pada berbagai level menejerial dalam suatu organisasi.
Sistem Organisasi
Dimana
sistem ini menyiratkan penggunaan teknologi computer dalam suatu organisasi
untuk menyediakan informasi bagi pengguna.Dimana ada beberapa tipe sistem
informasi yang memanfaatkan computer yaitu :
1.
Pemprosesan data, pemprosesan data elektronik merupakan penggunaan teknologi
computer untuk menjalankan pemrosesan data transaksi suatu organisasi.
2.
SIM,menggambarkan penggunaan computer untuk menyediakan informasi yang dapat
mendukung pengambilan keputusan manejer.Subsistem SIM Fungsional banyak
organisasi yang menerapkan konsep SIM dalam area fungsional dalam organisasi..Sistem
informasi pemanufakturan merupakan SIM yang menyediakan informasi untuk
digunakan oleh fungsi produksi.Sistem informasi daya menusia adalah SIM yang
menyediakan informasi yang berguna untuk fungsi personalia atau sumber daya
manusia.
3.
Sistem Pendukung Keputusan,dimana dalam sistem keputusan (DSS) data diproses
kedalam format pengambilan keputusan untuk memudahkan pengguna.DSS dirancang
untuk melayani kebutuhan informasi yang tidak rutin,spesifik,dan khusus
sedangkan sistem DP dirancang untuk melayaniu kebutuhan informasi secara umum.
Sistem
pakar,adalah informasi yang berdasarkan pengetahuan mengenai area aplikasi
tertentu sehingga sistem tersebut dapat bertindak sebagai konsultan ahli bagi
pengguna akhir.
Sistem
informasi eksekutif,dikaitkan dengan kebutuhan informasi strategic menejemen
puncak.Banyak informasi yang digunakan menejer puncak berasal dari sumber lain
diluar sistem informasi organisasi.EIS juga memungkinkan dan memudahkan menejer
puncak untuk mengakses informasi tertentu yang telah diolah oleh sistem
informasi organisasi.
Sistem
Informasi akuntansi,dimana sisten berbasis computer yang dirancang untuk
menstransformasi data akuntansi menjadi informasi.Dimana memiliki cakupan yang
lebih luas,yaitu mencakup juga siklus pemrosesan transaksi,penggunaan teknologi
informasi,dan pengembangan sistem informasi.
Proses Bisnis
Proses
bisnis adalah serangkaian tugas yang paling berhubungan yang melibatkan
data,unit organisasi,dan suatu urutan waktu yang logis.Proses bisnis ini dipacu
oleh kejadian ekonomi.Ada pun senbilan kelompok proses bisnis dasar yaitu:
1.
Logistik penjualan inboud(persediaan,pengendalian,retur ke pemasok)
2.
Logistik penjualan outband(proses order penjualan,pengiriman pesanan)
3.
Operasi(mesin,perakitan dll)
4.
Pemasaran(periklanan)
5.
Jasa (instalasi,reparasi)
6.
(pembelian,pemesanan)
7.
Pengembangan teknologi (sumber daya dan pengembangan)
8.
Organisasi dan menjemen sumber daya manusia(rekrutmen,peltihan)
9.
Infrastruktur perusahaan (akuntansi.perencanaan)
Proses
bisnis primer melibatkan aktivitas yang secara langsung menambah nilai bagi
produk perusahaan.Proses bisnis pendukung melibatkan aktivitas yang tidak
secara langsung menambah nilai produk.Rantai nilai adalah suatu cara pandang
aktivitas perusahaan sedemikian rupa sehingga memudahkan menilai keunggulan
kompotitif perusahaan.
Siklus Pemrosesan Transaksi
Aktivitas
perusahaan dalam suatu organisasi juga dapat dipandang dengan cara yang berbeda,yaitu
dengan pendekatan siklus transaksi.Siklus secara tradisional mengelompokkan
aktivitas suatu bisnis kedalam empat siklus akuntansi bisnis :
1.
Siklus pendapatan,kejadian yang terkait dengan distribusi barang dan jasa ke
entitas lain dan pengumpulan kas yang terkait dengan distribusi tersebut.
2.
Siklus pengeluaran,kejadian yang terkait dengan perolehan barang dan jasa dari
entitas lain serta pelunasan kewajiban terkait dengan perolehan barang dan jasa
tersebut.
3.
Siklus produksi,kejadian yang terkait dengan tranformasi sumber daya menjadi
barang dan jasa.
4.
Siklus keuangan,dimana kejadian yang terkait dengan akuisisi dan pengolahan
dana termasuk kas.
Siklus
pemrosesan transaksi terdiri dari satu atau lebih sistem aplikasi.Sistem
aplikasi memproses transaksi yang saling terkait secra logis.Pada model siklus
transaksi,selain keempat siklus tersebut ada siklus kelima ayitu siklus
pelaporan keuangan dimana siklus ini mendapatkan data akuntansi dan data
operasi dari siklus yang lain serta memproses data tersebut sedemikian rupa
sehingga laporan keuangan dapat disajikan. Proses Pengendalian Internal,dimana
mengindikasikan tindakan yang diambil dalam suatu organisasi untuk mengatur dan
mengarahkan aktivitas dalam organisasi tersebut.Salah satu tanggung jawab utama
menejemen adalah stewardship.
Elemen
Proses pengemdalian Internal,dimana pengendalian ini merupakan satu proses yang
dirancang untuk menyediakan keyakinan yang rasional atastercapainya tujuan
yaitu :
1.
Efektiovitas dan efisien operasi perusahaan.
2.
Reliabilitas pelaporan keuangan.
3.
Kesesuaian organisasi dengan aturan serta regulasi yang ada.
Pengendalian
internal juga menuntut adanya pencatatan yang memadai dalam upaya menjaga
kekayaan perusahaan dan menganalisis pelaksanaan tanggung jawab.Konsekuensinya
semua catatan harus memungkinkan adanya pengecekan antara area pertanggung
jawaban.Tanggung jawab untuk satu transaksi yang berhubungan harus dibagi-bagi.
Pemisahaan
fungsi-fungsi akuntansi,dimana penting untuk memastikan bahwa tidak ada individu
atau depertemen yang mengelola catatan akuntansi yang terkait dengan operasi
aktivitas mereka.Satu pendekatan yang lumrah adalah mendelegasikan fungsi
akuntansi ke controller dan fungsi keuangan ke tangan bendahara.
Fungsi
Audit Internal,menyadari bahwa pentingnya dan kompleksnya pengendalian internal
yang memadai dalam organisasi yang besar telah menyebabkan terjadinya evolusu
audit internal sebagai alat pengendalian atas semua pengendalian internal yang
ada dalam organisasi.Audit internal bertugas memonitor dan mengevaluasi
kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur organisasi.
Akuntansi dan Teknologi Informasi
Fungsi
Sistem Informasi. Dimana fungsi ini bertanggung jawab atas pemrosesan
data.Fungsi sistem informasi dalam organisasi telah mengalami evolusi,dimana
dulunya informasi ini diawali dengan struktur organisasi yang sederhana,yang
hanya melibatkan beberapa orang.Sekarang fungsi ini telah berkembang menjadi
struktur yang kompleks melibatkan banyak spesialis :
1.
Lokasi organisasi,pentingnya posisi fungsi sistem informasi dalam organisasi
tergantung pada pentingnya aplikasi computer dalam suatu organisasi.Jika
aplikasi computer yang diterapkan lintas fungsi dan anggaran sistem computer
semakin meningkat,maka peran fungsi sistem informasi dalam organisasi juga akan
cenderung meningkat.
2.
Spesialisasi fungsional,struktur departemen sistem informasi yang paling lazim
adalah fungsi,yaitu pemberian wewenang dan tanggung jawab berdasarkan area
keahlian teknis setiap staf.
Fungsi
Analisis bertudas mengidentifikasi masalah dan proyek untuk mendesain sistem
yang dapat menyelesaikan masalah tersebut.
Fungsi
Pemrograman bertanggung jawab untuk mendesain,membuat kode,menguji,dan
men-debug program computer yang diperlukan untuk mengimlentasikan sistem yang
telah dirancang.
Fungsi
Operasi bertanggung jawab menyiapkan data,mengoperasikan peralatan,dan
memelihara sistem.
Fungsi
technical support bertanggung jawab atas sistem operasi,perangkat
lunak,desain,pengelolaan data,dan teknologi komunikasi.
Fungsi
user support bertugas melayani pengguna,serupa dengan fungsi technical yang
bertugas melayani personel di departemen sistem informasi.
Komputer
Pengguna Akhir, Komputasi pengguna akhir (EUC) adalah penggunaan computer pada
pengguna akhir.Pengguna akhir menjalankan sendiri aktivitas pemrosesan
informasi dengan perangkat keras,perangkat lunak,dan sumber daya professional
yang disediakan oleh organisasi.Dengan menggunakan computer personal yang
tersambung ke jaringan dan query pengguna membuat dan mengirimkan permintaan ke
perangkat lunak pengendali akses database.Pekerjaan tersebut kemudian diproses
oleh prosesor bahasa query dan berikutnya laporan yang diminta dikirim ke
pengguna.Komputer personal memungkinkan pengguna memiliki kemampuan untuk
memproses data snediri.
Teknologi
Respons Cepat, sistem respon-cepat esensial demi terwujudnya total quality
performance (TQP)dalam bisnis.TQP merupakan satu filosofi bahwa setiap orang
harus melakukan hal yang benar dengan cara yang benar sejak pertama kali.TQP
menekankan pada kepuasan pelanggan sampai pada titik obsesi pelanggan.TQP
merupakan satu strategi untuk bertahan dalam lingkungan persaingan dunia bisnis
yang tinggi :
1.
Just In Time,sistem penjualan eceran respon cepat pada dasarnya serupa dengan
sistem persediaan just in time yang diterapkan dalam sistem persediaan
pemanufakturan.Dalam lingkungan yang tidak JIT aktivitas proses bersifat
sporadic.sekelompok produk yang serupa diproses secara periodic untuk memnuhi
kebutuhan saat ini dan kebutuhan yang akan datang.Lingkungan JIT merupakan
lingkungan yang kontinui berbeda dengan lingkungan yang prosesnya
batch.Lingkungan JIT menghendaki operasi proses yang kontinou dengan tujuan
meminimalkan atau mengeliminasi persediaan.
2.
Web Commerce,manfaatnya bagi konsumenyaitu;(1)tidak ada antrian untuk
mengetahui informasi produk,(2)jika konsumen memiliki pertanyaan yang
membingungkan terkait dengan produk,maka melalui perangkat lunak berbasis
Web,pelanggan dapat memperoleh jawaban yang cepat,(3)transaksi berbasis Web
dienkripsi sehingga meningkatkan keamanan transaksi leat Web.Manfaat bagi
pedagang : (1) penghematan biaya dengan adanya pemesanan yang
otomatis,(2)pengkodean data transaksi secara elektronik dan otomatis,(3)biaya
overhead murah,(4)informasi mengenai produk perusahaan tersedia secara luas,(5)
kemampuan untuk secara cepat memperbarui(update)dan menyebarkan informasi
mengenai produk baru maupun harga baru.
3.
Electronic data Interchange,merupakan tukar-menukar dokumen bisnis dari
computer langsung ke computer melalui jaringan komunikasi.Standar EDI
publuk,khususnya ANSI X.12 memiliki dampak besar terhadap perkembangan sistem
respon cepat.
4.
Extensile Bussines Reporting language,adalah bahasa yang menfasilitasi
pertukaran berbagai jenis dokumen bosnis dan laporan keuangan lewat
internet.Tuntutan pelaporan keuangan oleh Securities and Exchange
Communision(SEC) merupakan contoh penerapan XBRL.SEC mengizinkan perusahaan
untuk mengirimkan laporan keuangan secara elektronok dalam format XBRL.
5.
Pemanufakturan Terintegrasi-Komputer.merupakan satu pendekatan penggunaan
teknologi ingormasi dalam perusahaan pemanufakturan terintegrasi. CIM
mengurangi biaya informasi dan dengan EDI membuat produsen,pemasok,dan
pelanggan menjadi lebih dekat satu sama lain.Otomatisasi data sumber dari aktivitas
produk merupakan hal penting dalam CIM karena itu bar code yang dapat dibaca
oleh mesin dan teknologi scanner merupakan komponen sistem yang penting.
6.
Sistem Pembayaran Electronik,merupakan sistem pembayaran elektronik.Sistem EFT
memungkinkan terjadinya perpindahan dana antar-organisasi secara elektronik
atas dasat instruksi pelanggan.Bang dapat terkait deng
Akuntan dan Pengembangan Sistem
Istilah
sistem Informasi Akuntansi melibatkan aktivitas pengembangan sistem.Auditor
eksternal maupun Internal berhadapan dengan aktivitas pengembangan sistem pada
saat mereka mengevaluasi pengendalian sistem informasi sebagai bagian dari
penugasan audit suatu perusahaan.
Karakteristik
Pengembangan Sistem,dimana memiliki tujuan umum analisis sistem secararingkas
yaitu:
1.
Untuk meningkatkan kualitas informasi.
2.
Untuk meningkatkan pengendalian internal.
3.
Untuk meminimalkan biaya,jika memungkinkan.
Pendekatan
sistem merupakan suatu prosedur untuk mengadministrasi proyek sistem.Tujuan
pendekatan ini adalah untuk membantu terlaksananya pengembangan sistem yang
efektif dan teratur.Pendekatan ini merupakan suatu proses yang terdiri dari
enam tahap yaitu :
1.
Menatapkan tujuan system.
2.
Menyusun berbagai alternative solusi.
3.
Meanalisis system.
4.
Desain system.
5.
Implentasi system.
6.
Evaluasi system.
Cetak
Biru Proses Bisnis,dengan menggunakan cetak biru proses bisnis,perusahaan
memggunakan cetak biru standar industry atau yang berlaku umum dan bukanya
mendesain sendiri sistem perusahaannya.Banyak perusahaan memilih cetak biru
karena lebih efektif dan efisien daripada mendesain sendiri sistem mulai dari
nol.Perusahaan yang menjadi printis pendekatan cetak biru adalah SAP.Dimana
mengembangkan basis pengetahuan mengenai proses bisnis ribuan perusahaan yang
dapat dengan mudah diadaptasi dengan kebutuhan konsumen.
Pertimbangan
Perilaku dalam Pengembangan Sistem,dimana menejemen,pengguna,dan personel
sistem terlibat dalam perancangan dan operasi suatu sistem informasi.Masalah
pengelolaan proyek pengembangan sistem,masalah organisasi,dan masalah teknis
biasanya terjadi dalam imlentasi sistem.Sistem informasi yang menyebabkan
perubahan relasi kerja antar personel,mengubah deskripsi pekerjaan personel dan
bahkan perubahaan struktur organisasi secara formal.Kerjasama pengguna yang
diperlukan demi keberhasilan operasi sitem harus dipastikan sejak perancangan
sistem.Hampir semua aplikasi akuntansi merupakan kegiatan rutin
organisasi.Filosofi perancangan berorientasi pengguna mengindikasikan pentingna
sikap dan pendekatan pengembangan sistem yang secara sadar mempertimbangkan
seluruh konteks organisasi.Pengguna perlu dilibatkan dalam perancangan
aplikasi.Output perlu dirancang dengan focus pada kebutuhan pengambilan
keputusan. Pengguna harus dapat memenuhi tujuan dan karakter setiap output
supaya output tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal.
1.2 Siklus-siklus Pemrosesan
Transaksi
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
kemampuan
berkompetisi.
Sistem
adalah kumpulan sumberdaya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.
Informasi adalah data yang berguna yang dioleh sehingga dapat dijadikan dasar
untuk mengambil keputusan yang tepat.
Akuntasi,
sebagai suatu sistem informasi, mengidentifikasi, mengumpulkan, dan
mengkomunikasikan informasi ekonomik mengenai suatu badan usaha kepada beragam
orang. Setiap organisasi menggantungkan diri pada sistem informasi untuk
mempertahankan
Jadi,
Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan sumberdaya, seperti manusia dan
peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi . Informasi inilah
dikomunikasikan kepada beragam pengambil keputusan.
Berikut
ini adalah empat siklus transaksi bisnis:
1.
Siklus pendapatan. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian
barang dan jasa ke entitas-entitas lain dan pengumpulan pembayaran-pembayaran
yang berkaitan.
2.
Siklus pengluaran. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang dan
jasa dari entitas-entitas lain dan pelunasan kewajiban-kewajiban yang
berkaitan.
3.
Siklus produksi . Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pengubahan sumberdaya
menjadi barang dan jasa.
4.
Siklus keuangan . Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan peroleh dan manajemen
dana-dana modal, termasuk kas.
Pengendalian Intern
Dalam
teori akuntansi dan organisasi, pengendalian intern atau kontrol intern
didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi olehsumber daya manusia
dan sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi
mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian intern merupakan
suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu
organisasi. Ia berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan
(fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud (sepertimesin
dan lahan) maupun tidak (seperti reputasi atau hak kekayaan intelektual seperti
merek dagang).Adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan
perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatanmanajemen,
para pemilik atau pemegang saham, kreditur dan para pemakai laporan keuangan
(stakeholder) lain yang dijadikan dasar pengambilan keputusan ekonomi. Sistem
tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan
operasi perusahaan. Lebih rinci lagi, kebijakan dan prosedur yang digunakan
secara langsung dimaksudkan untuk mencapai sasaran dan menjamin atau
menyediakan laporan keuangan yang tepat serta menjamin ditaatinya atau
dipatuhinya hukum dan peraturan, hal ini disebutPengendalian Intern, atau
dengan kata lain bahwa pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan prosedur
yang digunakan dalam operasiperusahaan untuk menyediakan informasi keuangan
yang handal serta menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan yang berlaku.Pada
tingkatan organisasi, tujuan pengendalian interacting dengan keandalan laporan
keuangan, umpan balik yang tepat waktu terhadap pencapaian tujuan-tujuan
operasional dan strategis, serta kepatuhan pada hukum dan regulasi. Pada
tingkatan transaksi spesifik, pengendalian intern merujuk pada aksi yang
dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu (mis. memastikan pembayaran
terhadap pihak ketiga dilakukan terhadap suatu layanan yang benar-benar
dilakukan). Prosedur pengedalian intern mengurangi variasi proses dan pada
gilirannya memberikan hasil yang lebih dapat diperkirakan. Pengendalian intern
merupakan unsur kunci pada Foreign Corrupt Practices Act(FCPA) tahun 1977 dan
Sarbanes-Oxley tahun 2002 yang mengharuskan peningkatan pengendalian intern
pada perusahaan-perusahaan publik Amerika Serikat.
Tujuan pengendalian intern
Tujuan
pengendalian intern adalah menjamin manajemen perusahaan agar:
•
Tujuan perusahaan yang ditetapkan akan dapat dicapai.
•
Laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat dipercaya.
•
Kegiatan perusahaan sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Pengendalian
intern dapat mencegah kerugian atau pemborosan pengolahan sumber daya
perusahaan. Pengendalian intern dapat menyediakan informasi tentang bagaimana
menilai kinerja perusahaan dan manajemen perusahaan serta menyediakan informasi
yang akan digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan.
1.3 Akuntansi dan teknologi informasi
Peran
teknologi informasi dalam membantu proses akuntansi dalam perusahaan/organisasi
telah lama berlangsung. Alasan utama penggunaan IT dalam akuntansi ialah
efisiensi, penghematan waktu dan biaya. Alasan lain termasuk peningkatan
efektifitas, mencapai hasil/output laporan keuangan dengan benar. Alasan
lainnya yaitu ditambah dengan perlindungan atas aset perusahaan.
Jika
kita gunakan ilustrasi piramida organisasi, tugas akuntansi akan berada pada
level paling bawah yaitu level operasional dan transaksional. Level ini punya
ciri khas yaitu teknis, repetitive, prosedural, standar dan juga dapat membuat
bosan. Contohnya, akuntansi yang menangani transaksi pembelian, penjualan,
pengiriman barang, pembayaran transaksi, penerimaan hasil penjualan, penyusunan
laporan. Ciri khas ini yang menjadi alasan utama mengapa teknologi informasi
sangat berkaitan erat dengan akuntansi. Bahkan, kisah hubungan ini telah
terjadi jauh-jauh hari pada saat komputer masih berbadan besar dan boros tenaga
(mainframe).
Bagaimana
dengan sekarang? saya kira masih sama. Peran TI dalam akuntansi masih penting
bahkan makin semakin penting! Kemajuan pesat TI sangat berpengaruh terhadap
perkembangan dan aplikasi ilmu akuntansi. Munculnya istilah enterprise systems,
e-business, business intelligence, conforming to assurance and compliance
standards, IT governance, business continuity management, privacy management,
business process improvement, mobile and remote computing, XBRL, dan knowledge
management menunjukkan bahwa dunia akuntansi akan semakin kompleks, tidak hanya
berkutat pada jurnal dan penyusunan laporan keuangan saja. Ini membuat dunia
akuntansi lebih menarik! Peran akuntan dapat meliputi tiga bidang: perancang,
pengguna dan pemeriksa (auditor). Dalam ketiga peran ini, TI akan sangat
berperan dalam kesuksesan kerja akuntan.
Bagi
mahasiswa akuntansi di Indonesia, patut disadari bahwa kurikulum yang ada belum
mendukung terciptanya seorang akuntan yang juga handal dibidang TI. Tentu yang
saya maksud bukan handal secara teknis (walaupun ini juga baik sekali jika
dapat disiapkan) tapi handal dalam artian paham dan mampu menggunakan TI dalam
menunjang peran seorang akuntan.
Tentu
saja pengetahuan tentang TI bukan segalanya dalam konteks ilmu sistem informasi
akuntansi. Diperlukan pemahaman lainnnya seperti database, pelaporan yang baik,
pengendalian, business operation, pemrosesan transaksi, pengambilan keputusan
manajemen, pengembangan dan penggunaan sistem, komunikasi, dan pemahaman
prinsip akuntansi dan audit.
PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM AKUNTANSI
Perkembangan
Teknologi Informasi (TI) yang berkembang dewasa ini memberikan banyak kemudahan
pada berbagai kegiatan bisnis karena sebagai sebuah teknologi yang menitik
beratkan pada pengaturan sistem informasi dengan penggunaan komputer, TI dapat
memenuhi kebutuhan informasi dunia bisnis dengan sangat cepat, tepat waktu,
relevan, dan akurat. Teknologi informasi (TI) turut berkembang sejalan dengan
perkembangan peradaban manusia.
Perkembangan
TI tidak hanya mempengaruhi dunia bisnis, tetapi juga bidang – bidang lain,
seperti kesehatan, pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain. Kemajuan TI juga
berpengaruh signifikan pada perkembangan akuntansi yang kegiatannya tidak
terlepas dari teknologi informasi tersebut. Semakin maju TI semakin banyak
pengaruhnya pada bidang akuntansi. Perkembangan teknologi informasi, terutama
pada era informasi berdampak signifikan terhadap sistem informasi akuntansi
(SIA) dalam suatu perusahaan. Dampak yang dirasakan secara nyata adalah
pemrosesan data yang mengalami perubahan dari sistem manual ke sistem komputer.
Di samping itu, pengendalian intern dalam SIA serta peningkatan jumlah dan
kualitas informasi dalam pelaporan keuangan juga akan terpengaruh.Perkembangan
akuntansi yang menyangkut SIA berbasis komputer dalam menghasilkan laporan
keuangan akan mempengaruhi praktik pengauditan. Perubahan
proses
akuntansi akan mempengaruhi proses audit karena audit merupakan suatu bidang
praktik yang menggunakan laporan keuangan (produk akuntansi) sebagai objeknya.
Kemajuan TI juga mempengaruhi perkembangan proses audit. Kemajuan software
audit memfasilitasi pendekatan audit berbasis komputer. Akuntan merupakan
profesi yang aktivitasnya banyak berhubungan dengan TI. Perkembangan SIA dan
proses audit sebagai akibat dari adanya kemajuan TI dan perkembangan akuntansi
akan memunculkan peluang bagi akuntan. Peluang ini dapat dimanfaatkan oleh
akuntan yang mempunyai pengetahuan memadai tentang SIA dan audit berbasis
komputer. Sebaliknya, akuntan yang tidak mempunyai pengetahuan yang cukup
tentang SIA dan audit berbasis komputer akan tergusur posisinya karena tidak
mampu memberikan jasa yang diperlukan oleh klien.
Perkembangan
teknologi informasi yang pesat mengakibatkan perubahan yang sangat signifikan
terhadap akuntansi. Perkembangan akuntansi berdasar kemajuan teknologi terjadi
dalam tiga babak, yaitu era bercocok tanam, era industri, dan era informasi.
Hal ini dinyatakan oleh Alvin Toffler dalam bukunya yang berjudul The Third
Wave (Robert, 1992). Salah satu bidang akuntansi yang banyak dipengaruhi oleh
perkembangan TI adalah SIA. Pada dasarnya siklus akuntansi pada SIA berbasis
komputer sama dengan SIA berbasis manual, artinya aktivitas yang harus
dilakukan untuk menghasilkan suatu laporan keuangan tidak bertambah ataupun
tidak ada yang dihapus. SIA berbasis komputer hanya mengubah karakter dari
suatu aktivitas. Model akuntasi berbasis biaya historis tidak cukup untuk
memberikan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan pada era teknologi
informasi (Elliot dan Jacobson, Gani, 1999). Model akuntansi pada era teknologi
informasi menghendaki bahwa model akuntansi dapat mengukur tingkat perubahan
sumber daya, mengukur tingkat perubahan proses, mengukur aktiva tetap tak
berwujud, memfokuskan ke luar pada nilai pelanggan, mengukur proses pada
realtime, dan memungkinkan network. Perubahan proses akuntansi akan
mempengaruhi proses audit karena audit merupakan suatu bidang praktik yang
menggunakan laporan keuangan (produk akuntansi) sebagai objeknya. Praktik
auditing bertujuan untuk memberikan opini terhadap kewajaran penyajian laporan
keuangan yang dihasilkan oleh SIA.
Dengan
adanya kemajuan yang telah dicapai dalam bidang akuntansi yang menyangkut SIA
berbasis komputer dalam menghasilkan laporan keuangan, maka praktik auditing
akan terkena imbasnya. Perkembangan TI juga mempengaruhi perkembangan proses
audit. Menurut Arens, terdapat tiga pendekatan auditing pada EDP audit, yaitu
audit sekitar komputer (auditing around the computer), audit melalui komputer
(auditing through the computer), dan audit berbantuan komputer (auditing with
computer). Auditing around the computer adalah audit terhadap penyelenggaraan
system informasi komputer tanpa menggunakan kemampuan peralatan itu sendiri, pemrosesan
dalam komputer dianggap benar, apa yang ada dalam computer dianggap sebagai
“black box” sehingga audit hanya dilakukan di sekitar box tersebut. Pendekatan
ini memfokuskan pada input dan output. Jika dalam pemeriksaan output menyatakan
hasil yang benar dari seperangkat input pada sistem pemrosesan, maka operasi
pemrosesan transaksi dianggap benar. Salah satu bidang akuntansi yang banyak
dipengaruhi oleh perkembangan TI adalah SIA. Pada dasarnya siklus akuntansi
pada SIA berbasis komputer sama dengan SIA berbasis manual, artinya aktivitas
yang harus dilakukan untuk menghasilkan suatu laporan keuangan tidak bertambah
ataupun tidak ada yang dihapus. SIA berbasis komputer hanya mengubah karakter
dari suatu aktivitas. Model akuntasi berbasis biaya historis tidak cukup untuk
memberikan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan pada era teknologi
informasi (Elliot dan Jacobson, Gani, 1999). Model akuntansi pada era teknologi
informasi menghendaki bahwa model akuntansi dapat mengukur tingkat perubahan
sumber daya, mengukur tingkat perubahan proses, mengukur aktiva tetap tak
berwujud, memfokuskan ke luar pada nilai pelanggan, mengukur proses pada
realtime, dan memungkinkan network. Perubahan proses akuntansi akan
mempengaruhi proses audit karena audit merupakan suatu bidang praktik yang
menggunakan laporan keuangan (produk akuntansi) sebagai objeknya. Praktik
auditing bertujuan untuk memberikan opini terhadap kewajaran penyajian laporan
keuangan yang dihasilkan oleh SIA.
Secara
singkat manfaat IT dalam Akuntansi adalah :
•
Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier)
•
Bermanfaat (usefull)
•
Menambah produktifitas (Increase productivity)
•
Mempertinggi efektifitas (enchance effectiveness)
•
Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance)
1.4 Akuntan dan Peng-kembangan Sistem
a.
Salah satu tujuan dari pengembangan sistem informasi akuntansi adalah menambah
nilai bagi perusahaan. Sistem informasi akuntansi dapat memberi nilai tambah
dengan :a. Memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu.
b. Penerapan
sistem informasi akuntansi meningkatkan efektivitas dan efisiensi biaya dalam
mengumpulkan informasi ekonomi.
c.
Membantu serta meningkatkan kualitas keputusan yang akan diambil oleh pihak
manajemen.
d.
Meningkatkan pembagian pengetahuan (knowledge sharing).
Tujuan
dari Hakekat perkembangan sistem, Pertimbangan-pertimbangan perilaku dalam
pengkembangan sistem
Sistem
informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi
yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk
dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan
untuk pengambilan keputusan.
Soal-Soal Dari Pembahasan Tinjauan Sekilas Sistem ormasi Akuntansi
:
1.Sebutkan
Secara singkat manfaat IT dalam Akuntansi.?
Jawab
:
•
Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier)
•
Bermanfaat (usefull)
•
Menambah produktifitas (Increase productivity)
•
Mempertinggi efektifitas (enchance effectiveness)
•
Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance)
2.
Apa peranan Akuntan?
Jawab
: berperan sebagai perancang sekaligus pemakai(user) dalam sistem informasi
akuntansi.
3.
Alasan utama penggunaan IT dalam akuntansi ialah.?
a.
mahal dalam oprasional
b.
efisiensi, penghematan waktu dan biaya
c.
membutuhkan waktu yang lama dalam pengerjaan nya
d.
susah di pahami pengoprasian nya
4.
Siklus pendapatan adalah?
a.
kejadian yang terkait dengan distribusi barang dan jasa ke entitas lain dan
pengumpulan
kas yang terkait dengan distribusi tersebut.
b.
kejadian yang terkait dengan perolehan barang dan jasa dari entitas lain serta
pelunasan
kewajiban terkait dengan perolehan barang dan jasa tersebut.
c.
kejadian yang terkait dengan tranformasi sumber daya menjadi barang dan jasa.
d.
dimana kejadian yang terkait dengan akuisisi dan pengolahan data
5.
Suatu system informasi dibagi menjadi berapa?
Jawab
: lima fungsi utama, yaitu
pengumpulan
data
pengolahan
data, manajemen data
pengendalian
dan pengamanan data
serta
pengadaan informasi.
Masing-masing
fungsi tersebut saling berkaitan satu sama lain.