BAB 14. IMPLEMENTASI OPERASI DAN PENGENDALIAN SISTEM
14.1 Implementasi
Sistem.
Manajemen proyek merupakan konsep kunci dalam implementasi
system. Untuk mengelola proyek implementasi secara memadai, harus dibuat
rencana-rencana spesifik, yaitu :
Pemilahan proyek menjadi beberapa tahap
Anggaran spesifik untuk setiap tahap
Kerangka waktu spesifik untuk setiap tahap proyek
14.2 Pengendalian
Keuangan & Sistem Informasi.
Tujuan umum pengendalian keuangan tidak secara kaku
dinyatakan sebagai pengurang biaya, meskipun ada perkembangan tetap dalam hal
total biaya sistem informasi dlam organisasi. Daripada sebagai pengurang biaya
keseluruhan, tujuan umum pengendalian keuangan adalah untuk meningkatkan
manfaat yang di peroleh atas pengeluaran system informasi yang telah di
lakukan. Alasan mengapa pengurangan biaya bukan merupakan sasaran utama :
è
Pertama adalah hakekat dari system informasi
sebagai aktivitas layanan dalam perusahaan.
è
Kedua, dalam perpektif biaya besar lainnya,
biaya system informasi tidak terlalu besar.
è
ketiga berkaitan dengan biaya, yang jumlahnya
tetap dalam jangka pendek dan tetap dalam jumlah besar dalam tingkat kegiatan
pemrosesan yang lebih besar.
Alasan yang terakhir adalah sistem informasi memberikan
kemungkinan peningkatan efektivitas keputusan manajerial.
Hakekat biaya biaya system informasi
Salah satu determinan utama pengendalian biaya adalah biaya
tetap atau variabel. Sebagian besar personel system informasi adalah para
professional yang di bayar dengan gaji tetap dan bukan berdasarkan jam kerja.
Pengeluaran untuk gaji dan perangkat keras di perkirakan mencapai 75% atau
lebih dari anggaran. Hasilnya menunjukkan bahwa anggaran utamanya terdiri atas
biaya-biaya tetap.
14.3
Pengendalian Atas Sumber Daya Non Keuangan Dalam Sistem Informasi.
Pengukuran kinerja perangkat keras mencakup pemanfaatan
sistem, waktu penuh pengolahan dalam sistem, dan daya tanggap sistem. Statistik
pemanfaatan sangatlah penting, karena dapat mengindikasikan adanya leher botol
ataupun kebutuhan perluasan sistem. Downtime merupakan
persentase waktu dimana mesin tidak tersedia untuk
digunakan. Faktor non kuantitatif utama lainnya yang penting dalam pengendalian
adalah kinerja perangkat lunak.
Auditing Atas Sistem informasi.
Pendekatan umun yang di ikuti auditor adalah pertama,
mendapatkan deskripsi mengenai sistem pengendalian intern, umumnya dengan
menggunakan kuesioner pengendalian intern. Selama proses, auditor memasukkan
tingkat dimana perusahaan secara aktual menerapkan pengendalian intern seperti
yang di dokumentasikan dalam evaluasi pengendalian intern. Terakhir, auditor
melakukan pengujian transaksi-transaksi spesifik yang berjalan dalam sistem.
Pemeliharaan Dan Modifikasi Sistem.
Salah satu alasan untuk melakukan perubahan adalah karena
tidaklah mungkin untuk mengatasi seluruh kontinjensi selama tahap perancangan.
Bugs adalah kesalahan pemrograman komputer yang tidak dapat dideteksi sampai
sistem benar-benar memulai operasi. Seluruh modifikasi sistem harus
didokumentasikan secara seksama. Dokumentasi harus mencakup alasan-alasan
perubahan, perubahan-perubahan sebenarnya yang dilakukan, dan orang yang
mengesahkan perubahan.